Judul : Fly to the Sky
Penulis : Nina Ardianti & Moemoe Rizal
Penerbit : Gagas Media
Jumlah halaman : 360 halaman
ISBN : 9797805557
Harga : -
Rating : 4/5 stars
Terbang bersama cintamu
Bertemu denganmu tidak
pernah ada dalam agendaku. Begitu pula mungkin denganmu, tak tebersit
namaku dalam hari-harimu, dulu. Tetapi, siapa yang menyangka, ujung
benang merah milikku ternyata tersangkut di kelingkingmu.
Saat pertama kali bertemumu, tak ada yang asing. Kau seperti
dikirimkan dari masa lalu, seperti seseorang yang memang seharusnya menghuni ruang hatiku. Namun, tak ada dari kita yang menyadarinya. Sampai aku bergerak menjauh, dan kau berbalik menghilang. Padahal, rinai tawamu kusimpan, dan selalu kujaga dengan rindu menderu. Diam-diam, aku membisikkan harap, kapan kita berjumpa lagi?
Bukankah sudah diikat-Nya ujung benang merahmu di kelingkingku? Jadi, aku percaya kau akan menemukanku. Menggenapkan rindu yang separuh.
Saat pertama kali bertemumu, tak ada yang asing. Kau seperti
dikirimkan dari masa lalu, seperti seseorang yang memang seharusnya menghuni ruang hatiku. Namun, tak ada dari kita yang menyadarinya. Sampai aku bergerak menjauh, dan kau berbalik menghilang. Padahal, rinai tawamu kusimpan, dan selalu kujaga dengan rindu menderu. Diam-diam, aku membisikkan harap, kapan kita berjumpa lagi?
Bukankah sudah diikat-Nya ujung benang merahmu di kelingkingku? Jadi, aku percaya kau akan menemukanku. Menggenapkan rindu yang separuh.
Edyta adalah seorang gadis yang hanya bisa
pasrah dengan kebiasaan teman-temannya menjodohkan. Hingga puncaknya suatu hari
karena kesal, Edyta pergi begitu saja dari tempat perjanjian bertemu dengan date-nya.
Dan menuju ke tempat makan favoritnya Candra Kirana. Disanalah dia bertemu pria
itu. Tidak sengaja. Bahkan memalukan –“
Malam itu seharusnya jadi malam tenang untuk
Ardian. Makan di tempat favoritnya. Candra Kirana. Tetapi sesampai disana dia
malah menemukan seorang wanita yang cukup aneh.
Edyta dan Ardian sepertinya memang ditakdirkan
untuk bersama-sama. Tidak ada kesan mendalam saat mata mereka saling bertemu,
namun justru saat Ardian mulai mengobrol dengan Edyta, juga saat Ardian
memperbaiki ban “pipi tembem” dari sana benih-benih cinta muncul.
Love at first sight mungkin udah biasa, tapi
love at impression? Boleh juga ;) Saya suka karakter Ardian. I love him!!
Dimana ya harus cari pilot ganteng seperti dia? Hehe :p
Gaya penulisannya cukup ringan, jujur,
natural, mengalir, dan penuh teka teki berhasil membuat saya penasaran dan
tidak sabar untuk membalik halaman demi halaman untuk segera mengetahui kisah
selanjutnya. Saya gemes banget dan gregetan sendiri mendapati kesempatan
bertemu yang selalu gagal :/
Kedua penulis ini berhasil menemukan chemistry
satu sama lain. Mereka cukup sukses membawa saya menyelami karakter dua pribadi
yang berbeda.
“ Kalau kamu engga bisa tertawa berulang ulang untuk hal
yang sama, lalu mengapa kamu terus menangis berulang ulang untuk masalah yang
sama?” – Bayu, ex-Edyta
“Sempurna adalah sylvester makan Tweety. Begitu Sylvester
berhasil menyantap si burung kuning itu, maka semua selesai, dan usahanya itu
berakhir sempurna. Saat semuanya berakhir sempurna, serial Tweety tamat. Betuul
engga?” – Captain Alan
Aduh, makasih yah udah di-review. Senang banget ada yang suka :))))
BalasHapusWaah sama sama ka Nina :))
Hapus