Judul : One Last Chance
Penulis : Stephanie Zen
Penerbit : Gramedia Pustka Utama
Jumlah halaman : 296 Halaman
ISBN : 9789792282559
Harga : 38.250 (via bukabuku.com)
Rating : 3/5 stars
Adrienne Hanjaya,
novelis muda berbakat yang buku-bukunya selalu bestseller, mempunyai
satu prinsip: Tak boleh ada patah hati yang tak menghasilkan royalti.
Setiap kisah cintanya yang berantakan selalu dituangkan Adrienne dalam naskah. Semuanya. Dengan nama tokoh pria yang sering kali menggunakan nama sebenarnya, dengan ending buruk bagi si tokoh pria dan kebahagiaan bagi si tokoh wanita. Adrienne berpendapat, para pria itu layak mendapatkannya karena telah menyia-nyiakan cintanya.
Sampai akhirnya, Adrienne bertemu Danny Husein, calon dokter muda yang bahkan sempat dikiranya too good to be true. Kali ini Adrienne mengira akhirnya ia bisa menulis novel roman yang berakhir dengan tokoh pria dan wanita bahagia bersama.
Tapi perkiraan Adrienne salah. Salah satu cowok yang pernah dijadikan tokoh novelnya memberitahu Danny tentang prinsip menulis Adrienne. Bagaimana reaksi Danny mendengar itu? Apakah ia memilih meninggalkan Adrienne? Dan berhasilkah Adrienne membuktikan bahwa ia sungguh-sungguh mencintai Danny?
Setiap kisah cintanya yang berantakan selalu dituangkan Adrienne dalam naskah. Semuanya. Dengan nama tokoh pria yang sering kali menggunakan nama sebenarnya, dengan ending buruk bagi si tokoh pria dan kebahagiaan bagi si tokoh wanita. Adrienne berpendapat, para pria itu layak mendapatkannya karena telah menyia-nyiakan cintanya.
Sampai akhirnya, Adrienne bertemu Danny Husein, calon dokter muda yang bahkan sempat dikiranya too good to be true. Kali ini Adrienne mengira akhirnya ia bisa menulis novel roman yang berakhir dengan tokoh pria dan wanita bahagia bersama.
Tapi perkiraan Adrienne salah. Salah satu cowok yang pernah dijadikan tokoh novelnya memberitahu Danny tentang prinsip menulis Adrienne. Bagaimana reaksi Danny mendengar itu? Apakah ia memilih meninggalkan Adrienne? Dan berhasilkah Adrienne membuktikan bahwa ia sungguh-sungguh mencintai Danny?
Adrienne Vanessa Hanjaya. Seorang novelis muda
berbakat dan cukup terkenal.Naskahnya selalu ia buat dari kisah nyata dengan
tokoh laki laki dengan nama sebenarnya, endingnya tokoh lelaki tertindas dan
perempuan yang menang. Sampai suatu saat ketika Adrienne bertemu dengan Danny
Hussein, seorang co-ass yang sebentar lagi lulus. Adrienne berharap bisa
membuat kisah cinta yang Happy Ending dengan Danny.
Namun, harapan Adrienne
tidak terkabul karena mantan Adrienne yang bernama Gerry memberitahu Danny
bahwa tiap kisah novel yang Adrienne buat yaitu nyata dan nama laki-laki dalam
novel juga nyata. Danny pun salah paham dan mengira bahwa ia dimanfaatkan oleh
Adri. Bukan hanya dijauhi dan dibenci oleh Danny tapi Adri juga dituntut karena
pencemaran nama baik oleh Gerry. Baca selengkapnya di One Last Chance hihi :)
Ide ceritanya menarik, Banyak hikmah yang bisa
diambil, dan dilengkapi dengan ending yang cukup manis. Percakapan Adri-Danny
cukup membuat saya mesem mesem sendiri bacanya.
Dani : ”But currently, I found
out...ciptaan Tuhan yang indah nggak Cuma alam kok.”
Adri : ”Apa lagi memangnya?”
Dani : “Kamu.”
------
Dani : “ Lucu deh, mendadak
aku jadi pengin nunjukin banyak tempat indah ke kamu”
Adri : “ Masa?Kenapa?”
Dani : “Karena pengin
bandingin sih, mana yang lebih indah.”
-----
Jalan ceritanya biasa, Endingnya gampaang
ditebak. Kisahnya ga seromantis di novel metropop kaya biasanya. Tapi kalau aku
bandingkan dengan novel sebelumnya yang judulnya Perhaps You terbitan Gagas
Media, novel ini masih lebih baik. Dalam beberapa hal, menurutku Adri kurang
dewasa, terjebak dalam dendam dan patah hati yang akhirnya dapet balasannya.Emm
menulis cerita sendiri dengan nama sebenarnya? Bukankah juga pembunuhan
karakter? :o
Over all, saya cukup suka dengan novel
Stephanie Zen yang ini. So, i give 3 stars out of 5 !
“Balas dendam, no matter how sweet it is, nggak akan
pernah membuatmu bahagia, Dri. Just forgive. Let go, and let God do the rest.
You’ll be much happier.” – Aidan
“Everyone says forgiveness is a lovely idea, until they
have something to forgive.” – C.S. Lewis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar